Demokrat Provinsi Jambi ditargetkan menjadi percontohan bagi pengurus DPD lainnya se Indonesia. Hal ini dijelaskan Ketua umum PD Demokrat Anas Urbaningrum saat berkunjung ke Graha Pena Jambi Ekspres, Senin (18/10) .
Menurut dia, keberhasilan DPD Demokrat Jambi memenangkan pemilu legislatif dan pilkada menjadi salah satu penilaian khusus.
“Jambi menjadi provinsi yang penting bagi Demokrat, karena di sini Demokrat berhasil memenangi pileg, hal ini bisa kita lihat dari posisi ketua DPRD Provinsi yang saat ini dijabat oleh kader Demokrat, serta beberapa ketua DPRD di Kabupaten/kota,”ungkapnya.
Satuhal lagi yang digaris bawahi oleh Anas adalah proses Musda DPD Demokrat Jambi yang akan dihelat dalam beberapa waktu mendatang.
Dijelaskannya, sampai saat ini, DPP belum pernah mendengar adanya berita dari Jambi bahwa ada upaya sesama kader Demokrat Jambi yang saling sodok untuk memperebutkan posisi ketua DPD.
“Saya melihat, kader Demokrat Jambi ini solid, tidak ada gejolak internal, sehingga saya yakin tidak ada sodok menyodok, di Jambi, dan nantinya Musda akan berjalan dengan kompak,”bebernya.
Namun saat ditanya siapa kandidat yang bakal di dukung DPP di Musda, Anas masih enggan buka kartu.
“Tunggu saja saat Musda, tidak enak mendahuluinya,”terang Anas yang seolah-oleh ingin menjelaskan bahwa sudah ada nama yang disepakati bersama.
Anas hanya memastikan, kepengurusan DPD nantinya adalah komposisi figur-figur yang sesuai dengan kapasitasnya.
“Kepengurusan DPD Demokrat Jambi ini, nantinya akan menjadi percontohan bagi daerah, bahkan jadi percontohan untuk DPD Demokrat secara nasional,”terangnya.
Untuk diketahui, beberapa nama calon DPD yang saat ini muncul diantaranya Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA), ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta, Cornelis Buston dan Korwil Demokrat Jambi Indrawati Sukadis.
Anas berkunjung ke Graha pena Jambi Ekspres didampingi oleh beberapa kader partai seperti Jakfar Hafsah yang juga ketua fraksi Demokrat di DPR RI, Korwil Demokrat Jambi Indrawati Sukadis, wakil ketua bidang komunikasi DPP Komar Hidayat, ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta, sekretaris DPD Demokrat Mardi Afyan dan beberapa pengurus lainnya.
Lebih jauh, terkait Pilbup, Anas mengatakan, partainya tidak akan neko-neko. “Kami akan mengusung calon yang dianggap mampu dan bisa mengerti Demokrat, bisa berkomunikasi dengan baik,”jelasnya.
Demokrat sendiri, lanjut Anas, sampai saat ini masih melakukan proses penjaringan cabup.
“Di beberapa daerah sudah, yakni di Tanjabar kita mendukung incumbent (Safrial-Yamin), di Batanghari kita dukung FAS (Fatah – Sinwan), dan di Sungaipenuh kita mendukung Prof Asafri Jaya Bakri-Ardinal Salim,”bebernya.
“Dibeberapa daerah masih dalam proses, yakni di Sarolangun, Tebo, Bungo, Tanjabtim, dan Muarojambi,”tambahnya lagi.
Berkaitan dengan satu tahun kepemimpinan presiden SBY yang di usung Demokrat, menurut Anas, adalah sebuah momentum bagi semua pihak, baik Presiden dan Demokrat sendiri, mapun orang diluar Demokrat.
“Kalau Presiden, menjadikan momentum ini sebagai waktu evaluasi kinerja, sementara bagi para kritikus, ada yang menjadikan momentum ini sebagai ajang intip-mengintip apakah ada resuffel atau tidak, dan yang paling jauh, adalah memanfaatkan momen satu tahun pemerintahan SBY ini untuk menggulirkan wacana penurunan SBY,”bebernya.
Demokrat sendiri, lanjut Anas, merupakan partai yang taat asas.
“Tidak ada jalan bagi presiden untuk turun saat ini, presiden memang bisa mundur, tapi ada aturannya, dan saat ini tidak ada yang menjadi alasan kenapa presiden harus turun,”tegasnya.
Saat ditanya soal pilpres, Anas mengatakan, dirinya saat ini fokus untuk memperkuat institusi partai terlebih dahulu.
“Saya saat ini berkonsentrasi penuh di partai, itu juga yang menyebabkan saya mundur dari DPR RI, saya memahami, bahwa Demokrat merupakan partai baru, sehingga butuh ke uletan untuk mengurusnya,”jelas Anas.
Sementara itu, Indwarati Sukadis, terkait soal pilbup, mengatakan, saat ini, ada beberapa daerah yang masih melakukan survei.
“Seperti di Tanjabtim, kita masih melakukan survei, untuk melihat siapa yang layak di usung,”ungkapnya.
“Demokrat banyak yang melamar, mereka adalah Zumi Zola, Isroni dan M Juber,”tambah Indrawati.
Untuk diketahui, sebelumnya ada empat nama yang mendaftar dalam penjaringan cabup Demokrat, selain tiga nama yang tersebut diatas, ada nama Andi Amir, namun figur ini tidak masuk nominasi setelah dari hasil survei awal, tingkat elektabilitasnya menempati posisi terendah, dibanding tiga kandidat lainnya.
“Dia populer, namun tingkat elektabilitasnya rendah,”ujar Indrawati lagi.
Sementara itu, terkait wacana koalisi bersama Golkar di pilbup Tanjabtim, Indrawati mengaku akan membuka peluang yang cukup besar.
“Ya kita lihat nanti, Golkar juga koalisi kita di pusat, tentu Demokrat akan memikirkannya,”tutur anggota DPR RI ini.
Untuk pilkada di daerah lain, Indrawati sendiri mengaku masih melakukan tahapan sesuai dengan prosedur internal partai. “Kami lagi dalam proses, belum di putuskan,”tukasnya.
*Sumber:jambiekspres.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)