Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Jambi, mengaku terkendala dalam mengangkut sampah saat Lebaran tahun 2010 ini. Akibatnya, sampah yang berserakan di beberapa titik Kota Jambi belum diangkut petugas kebersihan.
Menurutnya, masalah belum diangkutnya sampah itu dikarenakan petugas kebersihan yang tidak disiplin. “Kita terkendala tak memiliki dana khusus untuk penanganan sampah dan untuk petugas yang mengangkut sampah waktu Lebaran,” katanya.
Selain itu, pihaknya terkendala karena di pemukiman warga, banyak yang tak memiliki tempat pembuangan sampah (TPS), sehingga warga sering membuang sampah sembarangan. “Sampah berserakan, seperti di Broni,” katanya.
Dikatakan, pada hari H lebaran, pihaknya bisa menangani sampah yang dibuang warga karena warga belum banyak yang membuang sampah. Namun pada H-1 hingga kemarin, ada beberapa titik yang belum diangkut petugas. Hal itu dikarenakan pada H-1 Lebaran, volume sampah meningkat menjadi dua kali lipat.
Pada hari biasa sebelum Ramadan dan Lebaran, rata-rata volume sampah di Kota Jambi sekitar 600 meter kubik. “H-1 dua kali lipat volume sampah, sekitar 1.200 meter kubik,” bebernya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, DKPP mengerahkan 143 armada pengangkut sampah. Saat ini DKPP memiliki 31 unit truk, lima mobil pikap dan 10 gerobak motor pengangkut sampah. Pada Lebaran tahun ini, DKPP mendapat bantuan satu unit alat berat dari Pemprov Jambi dan dua unit truk dari Dinas PU Kota Jambi.
Lokasi sampah yang paling banyak dikerahkan armada pengangkut sampah, yakni di Pasar Angsoduo, 24 unit mobil dikerahkan ke sana. Sementara itu, petugas DKPP bekerja sejak pukul 20.00 hingga pukul 4.30 setiap hari.
Dia memastikan pihaknya dapat mengangkut semua sampah di Kota Jambi hingga sore Minggu kemarin. “Sore mudah-mudahan selesai,” pungkasnya, pagi kemarin.
Dody, Kasi Angkutan Sampah Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Jambi, beberapa waktu lalu juga membenarkan perihal peningkatan volume sampah di Kota Jambi tersebut.
”Volume sampah akan terus bertambah dan akan terjadi peningkatan yang cukup signifikan,” katanya. Peningkatan volume sampah itu terutama di beberapa titik rawan sampah seperti Pasar Angsoduo, Pasar Talangbanjar, Pasar Kasang, Pasar Keluarga, Simpang Pule, dan beberapa tempat pembuangan sampah di lingkungan masyarakat.(*)
*Sumber: www.jambi-independent.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)