NASIONAL - SBY Diminta Tak Ragu Pecat Menteri Bermasalah


Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Gandung Pardiman, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak ragu-ragu mengganti sejumlah menteri bermasalah dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.


Ia juga menyinggung dua menteri SBY yang sedang terjerat masalah korupsi, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Keduanya ikut terseret pusaran kasus korupsi di dua kementerian tersebut.

“Memang sayang sekali, menteri yang muda-muda, seperti Muhaimin (Iskandar) dan Andi Mallarangeng, sampai terseret kasus korupsi. Terlebih Muhaimin (berasal) dari partai Islam yang besar. Tapi SBY jangan ragu "sikat" yang bermasalah,” kata Gandung kepada Tempo, usai menggelar tradisi Syawalan di kediamannya di Yogyakarta, kemarin, Ahad, 18 September 2011.

Gandung bahkan mendukung SBY memecat menteri yang berasal dari partainya sendiri, Partai Golkar, apabila menteri tersebut juga dianggap bermasalah. “Sikat saja sekalian kalau dinilai tak berprestasi dan mencoreng negara,” ujar Ketua DPD Golkar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan akan melakukan perubahan di Kabinet Indonesia Bersatu II. "Pada hari pertama di tahun ketiga (masa pemerintahan Yudhoyono), akan ada wajah baru dan komitmen baru yang menjadi identitas baru pemerintahan Presiden SBY-Boediono," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, Sabtu lalu.

Daniel menjelaskan bahwa pasangan Yudhoyono-Boediono mulai bekerja pada 20 Oktober 2009. Oktober ini, mereka akan memasuki tahun kerja ketiga. Menjelang waktu itu, Presiden sibuk mengevaluasi kinerja kabinetnya. Evaluasi meliputi kinerja, integritas, serta moralitas anggota kabinet. "Ini isu yang sangat sensitif, tapi tak bisa ditutup-tutupi bahwa pemerintah ingin perubahan," kata Daniel lagi.


Isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali mencuat setelah beberapa bulan terakhir ini sejumlah menteri disebut-sebut terkait dengan kasus korupsi yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi. Seperti Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng dalam kasus dugaan korupsi proyek wisma atlet SEA Games serta Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar yang ikut terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur transmigrasi di 19 daerah kabupaten/kota yang berbiaya Rp 500 miliar. Kedua menteri ini dalam beberapa kesempatan telah membantah terlibat korupsi.

Terkait dugaan korupsi yang turut menyeret Muhaimin, Gandung mengatakan pihaknya, dalam hal ini Komisi IX yang merupakan mitra kementerian yang dipimpin Muhaimin, dalam waktu dekat akan melakukan inspeksi ke kantor Kementerian Transmigrasi. Inspeksi dilakukan untuk menggali informasi terkait staf-staf tidak resmi di kantor tersebut. “Kami akan cek staf-stafnya di kantornya,” kata dia.

Seperti diketahui, dalam kasus dugaan suap sebesar Rp 1,5 miliar itu, nama-nama yang disebut sebagai staf khusus Menteri Muhaimin diduga terlibat. Dugaan keterlibatan para staf Muhaimin ini muncul setelah para tersangka, yakni I Nyoman Suisnaya, Dadong Irbarelawan, dan Dharnawati, membeberkan peran mereka kepada penyidik.

“Staf tak resmi itu kayak tuyul-tuyul saja, uang cuma Rp 50 juta pun dilalap. Harus disapu bersih yang seperti itu,” kata dia.

Gandung juga menduga praktek staf tidak resmi ini juga terjadi di sejumlah kementerian lainnya, tak hanya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.PRIBADI WICAKSONO.


*tempointeraktif.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)