NASIONAL - Istana: Rombak Kabinet Bukan untuk Pencitraan


Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparinga, mengatakan bahwa, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih mengevaluasi kabinetnya. Selain evaluasi, kontrak politik di antara anggota partai koalisi menjadi dasar yang kuat untuk evaluasi kabinet.

"Tiga tahun ke depan adalah periode yang singkat dan kritis. Akselerasi adalah faktor kunci dalam meraih masa depan yang lebih baik," kata Daniel di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin 19 September 2011.

Namun, kontrak koalisi diakui Daniel bukan satu satunya pertimbangan dalam perombakan kabinet. Dia yakin, partai politik sangat paham soal ini.

"Bukan hanya jaga perasaan parpol tapi jaga perasaan rakyat," ucapnya. "Karena sama-sama memiliki keperluan untuk berbuat yang terbaik dalam tiga tahun ke depan."

Perhatian SBY, kata dia, saat ini adalah menyusun langkah strategis agar akselarasi perubahan terjadi. "Fokusnya membawa masa depan yang lebih cepat datang di depan pintu rumah kita," kata mantan pengamat politik dari Unviversitas Airlangga Surabaya ini.

Daniel menambahkan, perombakan kabinet bukan hanya datang dari desakan dari publik atau hasil survei. Perombakan kabinet juga bukan hanya menggeser atau menggusur menteri akan tetapi membawa cara pandang, komitmen, semangat, dan orientasi baru.  "Semua menteri diminta meningkatkan kinerja," kata dia.

Menurut dia, peningkatan kerja itu tidak untuk pencitraan. "Tidak ada yang personal karena semuanya berurusan dengan publik," jelas Daniel.
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)