JAMBI - Gubernur Sampaikan Kebijakan Pembangunan Jambi

Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) menyatakan, pertumbuhan ekonomi Jambi tahun 2010 mencapai 7,3% atau tertinggi di Sumatera, walaupun pendapatan perkapita Rp 15,11 juta pada tahun 2009 masih tergolong rendah di Sumatera dan Indeks Pembangunan Regional Provinsi Jambi terhadap Provinsi di Sumatra 52,5.


Kondisi ini dipengaruhi indeks dimensi infastruktur dan pelayanan publik yang hanya 59,9. Sedangkan inflasi Provinsi Jambi tahun 2010 tercatat sebesar 10,52%, namun pada bulan Agustus 2011, inflasi dapat dikendalikan sehingga berada pada posisi 5,02%, ujar gubernur saat ekspos pembangunan Jambi dihadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jambi, Rabu (21/09).

Gubernur juga menyampaikan tentang pengangguran yang terjadi di Jambi hingga tahun 2010, sebesar 4,45% dengan jumlah penduduk miskin mencapai 8,3% dengan Rumah Tangga Sangat Miskin sebanyak 34.180 KK yang tersebar di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi.

Disampaikan Gubernur, untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM), sampai tahun 2010 baru mencapai angka 72,45%, namun hal ini masih diatas rata-rata nasional.

Menurut Gubernur, guna menangkap peluang MP3EI dan keunggulan komparatif tersebut, Provinsi Jambi telah menetapkan pantai timur sebagai kawasan strategis Jambi, yang diproyeksikan menjadi outlet pemasaran, terutama untuk komoditas karet, sawit dan batu bara, yang secara konseptual telah ditetapkan dalam Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jambi 2011-2030.

Dikatakannya, lima persoalan mendasar yang perlu ditangani lima tahun kedepan di Jambi, yang dihadapi setelah dirinya dilantik sebagai gubernur, yaitu, terbatasnya sarana dan prasarana infrastruktur jalan.

Sebab, dari panjang jalan provinsi 1.480,51 Km, dalam kondisi baik 31,63 persen, sedang 31,03 persen, rusak ringan 21,73 persen dan rusak berat 15,62 persen.

Lalu, masih tingginya angka pengangguran, yang mencapai 69.857 jiwa dan penduduk miskin 8,77 persen. Belum berkembangnya angroindustri, belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya alam, dan belum optimalnya sinergisitas percepatan pembangunan daerah.

Atas dasar itu, maka lima tahun kedepan kebijakan pembangunan Jambi lebih ditekankan pada upaya untuk peningkatan infrastruktur, penurunan angka kemiskinan, penyiapan lapangan pekerjaan dan pembangunan sektor ekonomi kerakyatan.

Karenanya prioritas visi pembangunan Provinsi Jambi lima tahun kedepan, adalah Ekonomi Maju, Aman, Adil, dan Sejahtera, atau yang dikenal dengan Jambi EMAS 2015.
Prioritas pembangunan difokuskan kepada peningkatan infrastruktur wilayah dan energi, pendidikan dan kesehatan serta sosial budaya,  pengembangan ekonomi rakyat, investasi dan kepariwisataan. Ketahanan pangan dan sumber daya alam serta lingkungan hidup dan  tata kelola pemerintahan yang baik.

‘’Prioritas pembangunan tersebut mengacu pada empat strategi pembangunan nasional yaitu: pro poor, pro job, pro growth, pro environment,’’ jelas gubernur.

Usai menyampaikan paparan kebijakan pembangunan Provinsi Jambi tersebut, gubernur menyampaikan harapannya, yakni agar presiden membantu pembangunan di Provinsi Jambi, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, beberapa orang menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, termasuk juga juru bicara presiden, Wakil Gubernur Jambi, Sekda Provinsi Jambi, unsur Muspida Provinsi Jambi, para bupati/walikota se Provinsi Jambi, Asisten Sekda Provinsi Jambi, beberapa orang kepala SKPD lingkup Pemprov Jambi, perwakilan dari dunia usaha, serta para undangan lainnya. (eon)

*metrojambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)