INTERNASIONAL - Obama "Putar Otak" demi Pajak


Untuk menyelamatkan negerinya dari berlarutnya krisis ekonomi, Presiden AS Barack Obama kembali "menggunting" defisit anggaran. Kali ini, target pemotongan besarnya 3 triliun dollar AS. Jangka waktunya, sepuluh tahun alias satu dekade.


Banyak warga kaya Amerika Serikat mengambil keuntungan dari celah-celah perpajakan yang membuat pendapatan dari investasi dikenakan pajak lebih rendah daripada gaji.

Trik yang dipakai, sebagaimana warta AP dan AFP pada Senin (19/9/2011), adalah membuat perubahan menyeluruh sistem perpajakan. Dari kebijakan ini, harapan untuk meraih 1,5 triliun dollar AS bakal terwujud.

Tetapi, kebijakan yang bakal diumumkan hari ini pukul 20.30 WIB atau pukul 10.30 waktu AS tersebut punya syarat tegas. Obama bakal tetap melindungi anggaran kesehatan bagi kelompok warga usia lanjut atau yang dikenal dengan Medicare.

Memang, dalam paket perubahan sistem pajak itu ada rencana pemotongan anggaran Medicare sebesar 250 miliar dollar AS. "Tapi, Presiden akan memveto setiap pemotongan dalam anggaran layanan kesehatan kelompok manusia lanjut usia, kecuali ada peraturan yang membuat warga kaya Amerika membayar pajak lebih banyak," kata seorang pejabat Gedung Putih.
Sebaliknya, kubu oposisi, Partai Republik, di Kongres sudah mengatakan bahwa mereka tidak akan menyetujui rencana apa pun yang akan meningkatkan pajak.

Sepanjang akhir pekan yang lalu, sejumlah pejabat sudah memberikan gambaran tentang rencana Obama itu kepada para wartawan.
Miliarder
Dalam rencana perubahan itu, antara lain, disebutkan bahwa presiden menginginkan setiap warga Amerika yang mendapat penghasilan lebih dari 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 9 miliar per tahun akan membayar pajak lebih besar.
Dalam usulan itu ada rujukan ke miliarder Amerika Serikat, Warren Buffett, yang pernah mengeluh karena dia dan rekan-rekannya yang kaya-raya membayar pajak relatif lebih rendah daripada para pekerja mereka.

Banyak warga kaya Amerika Serikat mengambil keuntungan dari celah-celah perpajakan yang membuat pendapatan dari investasi dikenakan pajak lebih rendah daripada gaji.
Perekonomian Amerika Serikat mulai berkembang dengan pelan. Di sisi lain, tingkat pengangguran tetap tinggi pada 9 persen.

Masalah ekonomi menjadi ajang pertarungan antara Presiden Obama dan kubu Republik di Kongres Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden tahun depan.

*kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)