INTERNASIONAL - Wakil Rakyat di Inggris Cecar Rupert Murdoch

Para anggota parlemen Inggris hari ini berencana mencecar konglomerat media, Rupert Murdoch, soal pelanggaran etika jurnalistik yang dilakukan tabloid News of the World (NoW), yang dimiliki konglomerasinya. Skandal itu tengah menjadi isu yang heboh di Inggris dan telah menyebabkan sejumlah wartawan NoW ditangkap dan beberapa pejabat tinggi polisi di London mundur dari jabatan mereka.

Menurut kantor berita Associated Press, para wakil rakyat di gedung parlemen juga akan menghadirkan putra Murdoch yang menjadi pengelola konglomerasi News Corp., James, dan mantan eksekutifnya yang baru-baru ditahan polisi, Rebekah Brooks.
Para pemilik dan pengelola tabloid News of the World itu akan ditanyai apakah mereka mengetahui dan menghalalkan penyadapan telepon dan menyogok polisi di Inggris untuk mendapat informasi eksklusif dan isu-isu heboh.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron, pun sampai perlu menyerukan sesi khusus di Parlemen Rabu esok untuk membahas skandal itu. Maka, Cameron pun mempersingkat lawatan kerja di Afrika awal pekan ini. 

Dalam beberapa hari terakhir, perkembangan skandal itu berjalan pesat. Senin kemarin, seorang mantan wartawan NoW yang menjadi saksi kunci skandal itu tewas akibat sebab yang belum jelas. Pada hari yang sama, Asisten Kepala Polisi London mengundurkan diri. Bahkan, sehari sebelumnya, Kepala Polisi London juga mundur.

Dua pejabat tinggi Kepolisian London itu diketahui pernah merekrut mantan wartawan NoW dan putrinya sebagai staf khusus dan konsultan. Mantan wartawan itu pekan lalu telah ditahan karena diduga terkait skandal NoW.

Perdana Menteri Cameron pun mendapat sorotan. Pasalnya, dia juga diketahui merekrut wartawan NoW sebagai salah satu staf di Kantor Perdana Menteri Inggris. Cameron pun diketahui pernah bertetangga dan berkawan akrab dengan Brooks, yang Minggu kemarin ditahan polisi karena terkait atas tabloid yang pernah dia kelola.

Para jurnalis News of the World, yang telah tutup pada 10 Juli 2011, terlibat kasus pelanggaran etika jurnalistik, seperti menyadap percakapan telepon dan menyogok polisi untuk mendapat informasi eksklusif. (eh)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)