INTERNASIONAL - Nasionalisme Khadafi dan Semangat Anti Barat

Moamar Khadafi menjadi sosok konsisten melawan barat. Terang saja, ia tumbuh ketika nasionalisme Arab digelorakan pemimpin besar Mesir Gamal Abdul Nasser pada dekade 1950. Khadafi lahir pada tahun 1942 di padang pasir yang keras dekat kota Sirt. Ia adalah keturunan bangsa Badui gurun pasir suku Khadafa.

Sejak kecil ia memang tertarik terhadap nasionalisme dan sejarah. Untuk memuaskan hasratnya itu, Khadafi muda akhirnya memutuskan untuk masuk akademi militer pada tahun 1961.

Karena kemampuannya yang brilian, akhirnya Khadafi dapat menyelesaikan pendidikannya dalam waktu lima tahun. Setelah itu, ia juga mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan militernya di Inggris dan Yunani.

Khadafi yang tumbuh menjadi prajurit nasionalis merasa ketika Libya diam saja melihat bangsa Arab dikalahkan Israel dalam perang enam hari pada tahun 1967.

Khadafi pun berjanji menggulingkan pemimpin Libya saat itu, Raja Idris. Akhirnya kesempatan itu tiba. Tanggal 1 September 1969, Khadafi berhasil menggulingkan Raja Idris melalui kudeta tidak berdarah. Saat itu terjadi kekosongan kekuasaan akibat Raja Idris yang kerap sakit ingin memberikan kekuasaan terhadap keponakannnya.

Dengan sigap Khadafi mengambil alih kekuasaan dengan mengumumkan perintah bahwa negara berada dalam Dewan Revolusi.

Setelah menggulingkan rezim, Khadafi memimpin Libya menjadi negara yang ditakuti Barat. Ia merubah bentuk kerajaan menjadi republik sosialis. Nama resmi Libya adalah Republik Rakyat Sosialis Agung Jamahiriya Arab Libya.

Ia kemudian menisbatkan dirinya sebagai pemandu revolusi. Ia juga menerbitkan Kitab Hijau yang  menolak demokrasi liberal ala Barat, dan mendorong sistem demokrasi langsung berdasarkan pembentukan komite-komite rakyat. [arp]

*rakyatmerdeka.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)