INTERNASIONAL - Open Society Ala George Soros Rambah Dunia Arab


Maraknya aksi de­mons­trasi yang belakangan terjadi di Timur Tengah, seolah meng­isya­ratkan adanya upaya dunia Arab membentuk negara de­mokrasi. Hal itu terlihat dari tuntutan pengunjuk rasa me­minta dirombaknya sistem pe­merintahan yang telah usang. Seperti dikutip dari salah satu blog sastrakelabu word­press.com, alasan munculnya aksi massa di sejumlah negara-negara kawasan Arab di­ka­renakan pemerintahan yang represif.

Berdasarkan Teori John D acton (1834-1902) yang berisi: Bagaimanapun bentuknya se­buah kekuasaan, akan meng­hasilkan “korupsi” bila terlalu lama dipegang seseorang. De­ngan demikian, menjadi hal yang urgent jika dunia Arab menerapkan apa yang George Soros (2000) namakan sebagai “masyarakat terbuka” (open society).

Masyarakat terbuka meng­hendaki sistem demokrasi yang bawah-atas (bottom-up). Ke­wenangan tertinggi atas nega­ra ada pada rakyat: rakyatlah yang berhak mengangkat atau mem­berhentikan pemimpin.

Para pemimpin di negara-negara Arab mesti segera bela­jar dari Mesir dan Tunisia. Di samping itu, dalam hal-hal ter­tentu, juga pada Sudan yang kini pecah menjadi dua bagian. Disusunnya konstitusi baru yang pro rakyat barangkali akan menjadi solusi yang men­janjikan, demi terwujudnya stabilitas di kawasan Arab, baik di Timur Tengah maupun Afri­ka.   [RM]

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)