INTERNASIONAL - Dubes Libya pun Memilih Mundur


Salaheddin M. El Bishari, Duta Besar Libya untuk Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Ia menyerahkan surat diplomatik kepada pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, Rabu (23/2). "Kami telah resmi menerima surat pengunduran diri Duta Besar, dan ia sudah tidak aktif sejak kemarin (22/2)," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene.

Pengunduran diri Duta Besar Libya ini juga dipicu dari penanganan kerusuhan berdarah yang terjadi di negeri tersebut sejak pertengahan Februari silam. Bahkan, perkembangan terbaru, pemerintah Libya bertekad menumpas semua demonstran di Tripoli yang memakan lebih dari 200 korban tewas [baca: Tolak Mundur, Khadafi Siap Perangi Demonstran].

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Abdel Fatah Yunes juga menyatakan pengunduran dirinya dan menyerukan pasukan bersenjata untuk mendukung demonstran untuk melawan pemerintahan Moamar Ghadafi di Tripoli.

Pengunduran diri Yunes dilakukan setelah insiden berdarah terjadi minggu lalu setelah para demonstran terinspirasi dengan protes yang dilakukan di Tunisia dan Mesir yang berhasil menumbangkan rezim pemerintahan yang tidak populer selama empat dekade [baca: Mendagri Mundur, Minta Militer Bergabung].

Pihak Kemlu juga menyerukan kepada para warga negara Indonesia (WNI) di Libya untuk tetap tinggal di kediaman mereka. Michael pun mengimbau mereka tetap berhubungan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di sana. "Kondisi WNI sekarang masih terus evaluasi situasi di sana karena komunikasi tidak terlalu lancar, demikian juga akses transportasi yang terbatas, terlebih lagi sekarangkan diterapkan no fly zone, yang artinya tidak ada pesawat yang boleh keluar masuk Libya, sementara jalan darat juga tidak ada jaminan keamanan," ujar Michael.

Lebih jauh Michael juga mengatakan, Kemenlu sedang meninjau opsi kemungkinan jalur evakuasi WNI. Menurut dia, hal itu masih dalam pembahasan dan belum bisa diinformasikan secara detail kepada media. Yang terang, imbuh Michael, sebagian besar WNI di Libya umumnya dalam kondisi baik. Mereka tinggal di perumahan yang sebagian besar berada di Tripoli dan sekitarnya.

Adapun situasi di Tripoli, saat ini belum normal. Kendati demikian, relatif lebih aman ketimbang kondisi di Benghazi, yang terletak sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Libya, Tripoli.(ANS/Ant)

*liputan6.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)