NASIONAL - Hah, Besok Bengkulu Gempa 8,9 SR?


Isu gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter yang akan melanda Bengkulu pada Jumat (26/11/2010) meresahkan warga kota setempat khususnya yang bermukim di pesisir pantai.

"Kami resah dengan isu itu sampai sejauh mana kebenarannya kami tidak tahu, yang jelas hari ini ada berita di koran bahwa hari Jumat akan ada gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter," kata salah seorang warga Kelurahan Berkas, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, Yaman, Rabu (24/11/2010).


Ia mengatakan meski tidak jelas kebenarannya namun isu tersebut sudah membuat warga yang bermukim di pesisir itu khawatir apalagi gempa tersebut berpotensi tsunami.


Gempa dan tsunami yang diisukan akan melanda Bengkulu, kata dia, membuat warga terpaksa berjaga-jaga dengan mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling).


Warga juga menerima pesan singkat (SMS) yang beredar melalui telepon seluler tentang akan adanya gempa besar yang berpotensi tsunami melanda Bengkulu.


"Kami jadi cemas, apalagi sampai saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak manapun untuk menenangkan warga," tambahnya.


Isu gempa dan tsunami memang kerap melanda Bengkulu pascagempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang melanda Pulau Mentawai.


Ia mengharapkan isu tersebut diperjelas dan disosialisasikan dengan baik, sehingga masyarakat bisa bersiap-siap melakukan antisipasi.


Kepala BMKG Stasiun Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Dadang Permana mengatakan, secara ilmiah, kejadian gempa bumi tidak dapat diprediksi secara tepat.


"Hingga saat ini belum ada teknologi yang bisa memprediksi kejadian gempa bumi dan kekuatannya, apa yang ditulis di media hari ini hanya sebatas isu," katanya.


Meski demikian Dadang mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada sebab selama Oktober hingga November 2010, BMKG mencatat terjadi 452 kali gempa lokal yang melanda Bengkulu.


"Jumlah gempa lokal yang terjadi selama Oktober dan November sebanyak 452 kali, dan enam gempa di antaranya bisa dirasakan getarannya," katanya.


Meski sebagian besar kekuatan gempa tidak berpotensi merusak namun diharapkan agar masyarakat tetap waspada karena gempa tidak dapat diprediksi.


Dadang mengatakan gempa di Provinsi Bengkulu berasal dari sesar Mentawai yang terletak kurang lebih 100 hingga 200 kilometer di sebelah barat pantai Sumatra dan Sesar Semangko yang memanjang di pegunungan Bukit Barisan.


Sesar Mentawai tersebut terbentuk karena adanya benturan lempeng Samudra Hindia-Australia atau Indoaustralia dengan lempeng Eurasia dan menghasilkan gempa bumi yang berpusat di laut.


Sementara sesar Semangko yang terbentang dari wilayah Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung menjadi sumber gempa darat di Sumatera.


Pergeseran sesar tersebut menyebabkan intensitas gempa di Sumatra cukup tinggi.


"Yang paling dominan adalah gempa laut yang diakibatkan gesekan dua lempeng aktif Eurasia dan Indoaustralia," ujarnya.

*tribunjambi.com 

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)