INTERNASIONAL - Festival di Kamboja Rusuh, 345 Orang Tewas


Ribuan orang berdesak-desakkan dalam suatu festival tahunan di ibukota Kamboja, Phnom Penh, Senin malam 22 Nobember 2010. Akibatnya, banyak jiwa melayang dan pemerintah setempat menganggap kejadian sebagai tragedi paling memilukan sejak pembantaian rezim Khmer Merah pada 30 tahun silam.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengungkapkan bahwa tragedi itu menewaskan sedikitnya 345 orang dan melukai lebih dari 320 lainnya. Mereka rata-rata kehabisan nafas maupun terinjak-injak saat terhimpit di tengah lautan massa dalam festival air di tengah suatu sungai.

Para saksi mengungkapkan banyak orang bertumbangan saat mereka berebut keluar dari jembatan di Pulau Koh Pich yang sudah begitu banyak warga. Kemeriahan festival air itu akhirnya berubah menjadi peristiwa mengerikan.

"Ini merupakan tragedi terbesar yang kami alami dalam kurun waktu 31 tahun, atau sejak tumbangnya rezim Khmer Merah," kata Hun Sen, Selasa pagi, seperti dikutip kantor berita Associated Press.   

Selain memerintahkan investigasi menyeluruh, Hun Sen mencanangkan Kamis esok sebagai hari berkabung nasional. Pemerintah pun berjanji memberikan bantuan pemakaman bagi korban tewas dan santuan bagi mereka yang terluka.

Pihak berwenang memperkirakan bahwa festival air di Phnom Penh, yang berlangsung selama tiga hari, diikuti hingga dua juta orang. Festival bernama Bon Om Touk itu untuk merayakan akhir musim hujan.

Atraksi utama festival itu adalah perlombaan perahu tradisional dan juga dimeriahkan sejumlah pertunjukan musik dan pameran. 

*vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)