Tidak senang dikonfirmasi, Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 4) Bungo, Jambi, Neni Lidia MPd, menuding wartawan sebagai tukang interogasi dan mengintimidasi orang.
Pernyataan itu dilontarkan Neni seusai sejumlah wartawan mengkonfirmasi dirinya, Kamis sore (4/11), terkait aksi mogok belajar yang dilakukan siswa SMAN 4 Bungo ke kantor bupati, Kamis pagi.
“Ah, wartawan tu hanya bisa mengintimidasi dan mengintrogasi orang saja,” ujarnya setelah wartawan berpamitan. Pernyataan itu membuat wartawan yang tadi mau pulang tersontak kaget. Mereka tersinggung oleh ucapan si kepala sekolah (kepsek).
Ucapan tak pantas itu keluar dari mulut Neni menyusul aksi mogok belajar yang dilakukan ratusan siswanya. Neni dituding otoriter dan melakukan pungutan seenaknya, seperti memungut uang pembangunan taman sekolah, WC dan pagar sekolah. Besarnya antara 300 ribu hingga 500 ribu rupiah.
Saat dikonfirmasi Neni menampik semua tudingan tersebut. Ia merasa semua tindakannya sudah sesuai prosedur. “Semua itu tidak benar. Kalau ada sikap saya yang oteriter, tolong buktikan. Itu anggapan para siswa saja,” tantangnya.
Soal pungutan yang dipersoalkan siswa Neni tidak mau menjawabnya. Ia berdalih masalah itu urusan komite sekolah. “Mengenai uang pembangunan saya tidak bisa menjawab. Tanya saja langsung ke komite sekolah. Semua dilaksanakan oleh komite sekolah, dan itu pun sesuai kesepakatan dengan para wali murid,” katanya.
*Sumber:infojambi.com
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)