Masih ingat dengan Freddie Mercury? Ia adalah vokalis dari grup rock Queen yang memiliki segudang kehidupan kontroversi. Nah, kisah kehidupannya itu menurut rencana bakal dijadikan cerita film layar lebar.
Peter Morgan, penulis skenario tentang film biopic Freddie Mercury, menegaskan penggarapan cerita nantinya hanya berpusat pada persoalan hubungan Mercury dengan rekan grup bandnya; Brian May, Roger Taylor dan John Deacon. Tentang penyebab kematian sang vokalis akibat Aids, Morgan akan mencoba menyisihkan dari cerita.
''Saya tak ingin menulis sebuah film tentang AIDs,'' cetus Morgan dalam wawancaranya kepada Cinema Blend. ''Saya hanya berusaha untuk menggarapnya dalam sebuah periodesasi tertentu saja. Di antaranya dimana dia berpisah (dengan anggota Queen lainnya) dan kembali lagi bersama dengan mereka.''
Morgan juga menegaskan film yang hingga kini belum ditentukan judulnya merupakan film yang layak menjadi tontonan keluarga. ''Ya film ini semacam sebuah film keluarga,'' katanya. ''Di satu sisi saya membenci keluarga itu, lalu saya berusaha ingin menjadi bebas tetapi kemudian saya kembali lagi kepada keluarga itu.''
Morgan yang pernah juga menggarap naskah "The Queen and Frost/Nixon" ini mengaku sempat mendapatkan saran dari May, Taylor dan Deacon. Ketiga sohib Mercury tersebut pada proyek ini bertindak sebagai produser. Meski harus diakuinya, ada rasa cemas juga jika cerita yang hendak digarapnya nanti akan ada menyisipkan suatu kenangan yang menyakitkan.
''Saya tak begitu yakin kalau mereka akan menyukai apa yang saya tuliskan nanti,'' kata Morgan. ''Namun saya kira mereka pasti akan mengakui kebenaran itu. Tetapi cerita itu nantinya menjadi serangkaian dari kenangan menyakitkan mereka.''
''Ya, secara garis besar saya berusaha menuliskan tentang masa yang paling menyakitkan dalam perjalanan sejarah dari grup band tersebut,'' ujar Morgan kembali.
Dalam film ini, telah disepakati aktor dan penulis Sacha Baron Cohen bakal membintangi sosok dari Mercury. Kesepakatan itu telah diakui langsung oleh May. ''Boleh jadi akan banyak yang kaget dengan munculnya nama Sacha Baron Cohen. Tapi kami sudah lama mendiskusikan ini dan dia kami anggap sosok yang pas memerankan Mercury,'' kata sang gitaris Queen ini.
Sementara dalam laporan lainnya disebutkan film biopic Freddie Mercury ini rencananya mulai diproduksi pada 2011. Film ini nantinya digarap oleh Graham King Film yang bekerja sama dengan Robert De Niro. May sendiri bersama drummer Roger Taylor juga akan terlibat dalam proses produksi, terutama dalam memasukkan musik Freddy maupun musik oleh grup band Queen.
Freddy Mercury yang lahir dengan nama Farrokh Bulsara merupakan vokalis sekaligus penulis lirik dari lagu-lagu hits milik Queen. Di antara lagu yang pernah hits dari buah pikirnya adalah "Bohemian Rhapsody", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" serta "We Are the Champions".
Sebagai seorang penyanyi, Freddie memiliki kemampuan range vokal hingga empat oktav. Sedangkan setiap kali tampil di atas panggung, ia selalu tak pernah mati gaya. Untuk cerita pada film ini memang tidak disebutkan secara gamblang dari mana cerita ini berawal. Namun yang pasti penghujung cerita nantinya bermuara pada penampilan grup band ini di Wembley Stadium pada konser Live Aid pada 1985.
Peter Morgan, penulis skenario tentang film biopic Freddie Mercury, menegaskan penggarapan cerita nantinya hanya berpusat pada persoalan hubungan Mercury dengan rekan grup bandnya; Brian May, Roger Taylor dan John Deacon. Tentang penyebab kematian sang vokalis akibat Aids, Morgan akan mencoba menyisihkan dari cerita.
''Saya tak ingin menulis sebuah film tentang AIDs,'' cetus Morgan dalam wawancaranya kepada Cinema Blend. ''Saya hanya berusaha untuk menggarapnya dalam sebuah periodesasi tertentu saja. Di antaranya dimana dia berpisah (dengan anggota Queen lainnya) dan kembali lagi bersama dengan mereka.''
Morgan juga menegaskan film yang hingga kini belum ditentukan judulnya merupakan film yang layak menjadi tontonan keluarga. ''Ya film ini semacam sebuah film keluarga,'' katanya. ''Di satu sisi saya membenci keluarga itu, lalu saya berusaha ingin menjadi bebas tetapi kemudian saya kembali lagi kepada keluarga itu.''
Morgan yang pernah juga menggarap naskah "The Queen and Frost/Nixon" ini mengaku sempat mendapatkan saran dari May, Taylor dan Deacon. Ketiga sohib Mercury tersebut pada proyek ini bertindak sebagai produser. Meski harus diakuinya, ada rasa cemas juga jika cerita yang hendak digarapnya nanti akan ada menyisipkan suatu kenangan yang menyakitkan.
''Saya tak begitu yakin kalau mereka akan menyukai apa yang saya tuliskan nanti,'' kata Morgan. ''Namun saya kira mereka pasti akan mengakui kebenaran itu. Tetapi cerita itu nantinya menjadi serangkaian dari kenangan menyakitkan mereka.''
''Ya, secara garis besar saya berusaha menuliskan tentang masa yang paling menyakitkan dalam perjalanan sejarah dari grup band tersebut,'' ujar Morgan kembali.
Dalam film ini, telah disepakati aktor dan penulis Sacha Baron Cohen bakal membintangi sosok dari Mercury. Kesepakatan itu telah diakui langsung oleh May. ''Boleh jadi akan banyak yang kaget dengan munculnya nama Sacha Baron Cohen. Tapi kami sudah lama mendiskusikan ini dan dia kami anggap sosok yang pas memerankan Mercury,'' kata sang gitaris Queen ini.
Sementara dalam laporan lainnya disebutkan film biopic Freddie Mercury ini rencananya mulai diproduksi pada 2011. Film ini nantinya digarap oleh Graham King Film yang bekerja sama dengan Robert De Niro. May sendiri bersama drummer Roger Taylor juga akan terlibat dalam proses produksi, terutama dalam memasukkan musik Freddy maupun musik oleh grup band Queen.
Freddy Mercury yang lahir dengan nama Farrokh Bulsara merupakan vokalis sekaligus penulis lirik dari lagu-lagu hits milik Queen. Di antara lagu yang pernah hits dari buah pikirnya adalah "Bohemian Rhapsody", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" serta "We Are the Champions".
Sebagai seorang penyanyi, Freddie memiliki kemampuan range vokal hingga empat oktav. Sedangkan setiap kali tampil di atas panggung, ia selalu tak pernah mati gaya. Untuk cerita pada film ini memang tidak disebutkan secara gamblang dari mana cerita ini berawal. Namun yang pasti penghujung cerita nantinya bermuara pada penampilan grup band ini di Wembley Stadium pada konser Live Aid pada 1985.
*Sumber:republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar
free comment,but not spam :)