JAMBI - ASRAMA MAHASISWA JAMBI DI JOGYAKARTA KONDISINYA MEMPRIHATINKAN


Kondisi asrama mahasiswa Jambi yang terletak di Bausasran Danurejan 3 No 717 Yogyakarta sangat memprihatinkan. Hal ini terlihat saat sidak yang dilakukan Gubernur Jambi H.Hasan Basri Agus, Selasa (22/9) sebelum menghadiri acara gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional XII tahun 2010. 

Kepada wartawan, gubernur mengatakan dirinya kemarin telah melakukan peninjauan  ke tempat ini, memang antara kemauan para penghuni asrama (mahasiswa) dengan hasil renovasi yang dilaksanakan oleh jajaran instansi terkait pada tahun anggaran sebelumnya belum ada kesepakatan. Hal ini dikarenakan kondisi kamar terlalu kecil, hanya bisa diisi oleh satu orang saja. Hal ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi kita, jelas HBA.  

Untuk itu, kedepan kita sudah menganggarkan dana Rp 400 juta untuk renovasi kembali. Kita akan duduk satu meja dengan adik-adik mahasiswa dan tokoh masyarakat kita yang ada di Yogya untuk membicarakan konsep dan system renovasi yang sesuai dengan bentuk-bentuk yang diinginkan mahasiswa.  

Gubernur minta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Biro Umum untuk melakukan renovasi kembali asrama mahasiswa sehingga sesuai dengan harapan mahasiswa. Kalau dilihat dari kondisi saat ini memang tidak baik, oleh sebab itu harus segera dilakukan perbaikan. Oleh karena itu yang sudah biarlah berlalu, kedepan mari kita perbaiki dengan dana yang telah kita sediakan pada TA 2011, jelas HBA. 

Disinggung mengenai banyaknya mahasiswa yang enggan untuk tinggal di asrama yang disediakan pemerintah tersebut, beliau tidak mempersalah hal itu. “Mengenai banyak mahasiswa yang tinggal diluar itu tidak masalah, berarti orang tua mereka mampu. Asrama inikan untuk yang tidak mampu. Harapan kita, begitu orang datang dari Jambi dan tidak punya keluarga disini, bisa tinggal di asrama,” kata HBA.

Beliau menambahkan, setelah direnovasi nantinya beliau berharap agar mahasiswa yang tinggal di asrama ini dengan tempo waktu dua tahun. “Harapan kita dua tahun pindah, jangan beranak pinak tinggal di asrama. Mungkin penempatannya nanti dengan SK Gubernur agar lebih teratur. Dan mahasiswa yang tinggal disinikan tidak dikenakan biaya, hanya bayar uang listrik dan air saja,” tambahnya.

Saat meninjau lokasi asrama mahasiswa tersebut gubernur jambi didampingi oleh Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi M. Taufik.RH, SE
Sementara itu berdasarkan pantauan, kondisi riil asrama saat ini (22/09), terlihat sangat memprihatinkan. Rumah  yang dibeli sekitar tahun 1959 silam dan kemudian dijadikan asrama mahasiswa ini kondisinya sangat berantakan, perlengkapan didalam kamar asrama juga tidak tampak lagi, seperti kasur, lemari pakaian, dan lain-lain.

Asrama mahasiswa yang mempunyai sekitar 30 buah kamar ini dalam kondisi berantakan dan tanpa penghuni. Pintu masuknya sudah terlepas akibat kusennya keropos, beberapa buah jendela dan pintu lainnya juga demikian, ruangan kumuh dan ranjang berantakan serta plafon/dek banyak yang rusak. 
                Menurut Heri (Pengurus asrama) “Asrama ini tidak pernah dihuni sejak direnovasi setelah gempa pada tahun 2007 lalu. Ukuran kamarnya juga kecil, dulu ukuran kamarnya 3x4 meter dan bisa ditempati 3 orang, sedangkan sekarang hanya berukuran 2x2 meter”.
              Saat ditanyakan apakah mahasiswa yang menempati tempat tersebut dikenakan biaya, “Dikenakan biaya Rp 30 ribu per bulan untuk bayar listrik, , dan air, iuran kebersihan, dll” sebut Heri.

*Sumber:www.provjambi.go.id 

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)