NASIONAL - Gerindra Tak Koalisi Jika Terus Impor Pangan


Walau sudah ditawari Partai Demokrat untuk masuk koalisi Kabinet Indonesia Bersatu II, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih menimbang-nimbangnya. Sebab, partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini tidak ingin sekedar menjadi pelengkap di Kabinet. Partai Gerindra, kata Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Minggu, 6 Maret 2011, ingin menjadi motor penggerak perubahan. Oleh karena itu, sebelum menerima tawaran, Suhardi menungkapkan, ada sejumlah persyaratan yang yang harus terpenuhi.

Persyaratan yang dimaksud adalah pemerintah menyepakati delapan ide Partai Gerindra, di antaranya bersedia mengefektifkan perusahaan-perusahaan di bawah Badan Usaha Milik Negara dan menjamin kemandirian pangan.

“Kalau mendapat kesempatan berada di dalam kabinet, kami tidak akan berubah. Kami tetap menjalankan program itu. Kami bisa membenahi langsung dari dalam,” kata Suhardi.

Namun, jika pemerintah menolak program yang ditawarkan, Suhardi mengatakan, maka Partai Gerindra akan lebih baik bila tetap memilih berada di luar kabinet sehingga bisa berkonsentrasi memenangkan Pemilihan Umum 2014. “Bila program-program itu tidak dijalankan atau misalnya pemerintah tetap mengimpor, negara ini akan tambah hancur, karena petani makin tak berdaya,” katanya.

Posisi tawar Partai Gerindra belakangan terus menguat, terutama sejak pandangan partai ini searah dengan Partai Demokrat saat menolak usulan Angket Mafia Pajak di Dewan Perwakilan Rakyat. Setelah itu, Partai Demokrat semakin gencar merayu Gerindra untuk berkoalisi memperkokoh pemerintahan SBY-Boediono periode 2009-2014. (kd)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)