JAMBI - Studi Banding DPRD Kota Diduga Fiktif

Studi banding ke Semarang yang diikuti oleh 33 orang rombongan dari DPRD Kota Jambi diduga fiktif, karena mereka tidak melaksanakan sesuai dengan rencana semula. Sesampai di sana, mereka tidak menemukan orang yang dituju, malah bertemu calon investor. Bahkan para anggota dewan tersebut selama di Ibu Kota Jawa Tengah itu malah sibuk dengan agendanya sendiri-sendiri termasuk jalan-jalan di tempat hiburan dan berbelanja.

 Ke-33 orang tersebut terdiri 4 orang unsur pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Jambi, seorang sekretaris Banggar, 23 orang anggota Banggar, dan 5 staf sekretariat DPRD Kota Jambi sebagai pendamping.

 Sumber Tribun dari DPRD Kota Jambi yang enggan namanya dikorankan mengatakan, kepergian 28 orang anggota Banggar termasuk pimpinan, sekretaris banggar serta 5 orang pendamping tersebut adalah 'akal-akalan' untuk mendapat uang dengan modus studi banding.

 Menurutnya yang namanya studi banding itu terjadwal rapi, dan pihak yang dijadikan studi banding sudah siap menerima kedatangan orang-orang yang mau studi banding.

 "Jika ada yang beralasan studi banding tak jadi karena orang yang dituju sedang tak berada di Semarang, saya pikir itu tidak masuk diakal, hanya mencari-cari alasan saja. Lagi pula jadwal studi banding sangat mepet sekitar seminggu lagi mau Lebaran Idul Fitri 1432 H, kalau saya melihat ini kedok saja untuk mendapatkan uang," tuturnya.

 Menurut sumber yang juga orang dalam itu, bila mengacu jadwal dan berpedoman dengan kelaziman selama ini, studi banding dilaksanakan saat berjalannya hearing atau boleh juga setelah selesai hearing.

 "Jika berpedoman pada jadwal, rombongan berangkat setelah kegiatan hearing dengan SKPD-SKPD, paling tidak pertengahan September 2011. Ini justru dipercepat. Setelah rapat paripurna penyampaian nota APBD-P 2011, mereka terbang ke Semarang tanggal 22 Agustus," kata sumber itu.

*tribunjambi.com

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)