INTERNASIONAL - WikiLeaks: Menteri-menteri RI Calon Sekutu AS


Kabinet Indonesia Bersatu II Presiden SBY disinyalir memuat nama-nama menteri yang potensial menjadi sekutu Amerika Serikat. Menteri-menteri ini diharapkan dapat memuluskan tujuan AS di berbagai bidang, di antaranya ekonomi, kesehatan dan politik luar negeri.

Demikian inti bocoran terbaru dari kawat diplomatik antara Duta Besar AS untuk Jakarta kala itu, Cameron Hume, kepada Gedung Putih, yang termuat di laman WikiLeaks, 24 Agustus 2011.

 
Nama Kedutaan Besar AS di Jakarta kembali muncul setelah lama tenang di situs pembocor rahasia tersebut. Menurut pantauan VIVAnews, terdapat ratusan dokumen Kedubes AS Jakarta yang dibocorkan oleh WikiLeaks.

Dalam kawat bernomor 9JAKARTA1773 tertanggal 23 Oktober 2009, dikatakan pemilihan menteri-menteri kabinet oleh SBY menunjukkan prioritas pemerintah Indonesia dalam memajukan bidang ekonomi, kesehatan lingkungan dan hubungan internasional.

Dalam bidang ekonomi, Kedubes AS di Jakarta menyebutkan beberapa nama yang potensial untuk dijadikan sekutu, yaitu Sri Mulyani, Mari Pangestu, MS Hidayat dan Hatta Rajasa.
Walaupun Hatta dikatakan tidak memiliki catatan dalam reformasi RI, namun kedubes AS menyebutnya sebagai orang dekat SBY, "yang dapat menggunakan kekuasaan politiknya untuk melakukan desakan melalui inisiatif."

Dalam bidang kesehatan, AS menyebutkan nama Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai calon sekutu AS. pemilihan Endang, dokter lulusan Harvard yang pernah bekerja di USAID dan berpengalaman menyelesaikan kasus flu burung, disebut AS sebagai "pertanda baik."

Nama lainnya yang disebut adalah Gusti M. Hatta, yang berpotensi menjadi sekutu AS di bidang lingkungan. Dalam bidang keamanan dan pertahanan, AS menyebut nama Djoko Suyanto dan Purnomo Yusgiantoro. Laporan menyebutkan bahwa nama Djoko Suyanto tidak asing bagi militer AS, karena dia pernah dilatih di pangkalan udara Nellis di negara bagian Nevada.
Di antara para menteri SBY, ada satu menteri yang sangat menarik perhatian AS, yaitu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dia dikatakan berpotensi untuk menjadi sekutu kunci untuk memuluskan hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS. Untuk itulah, Kedubes AS di Jakarta menyerukan Gedung Putih untuk bertindak cepat merebut hati Natalegawa.

"Menghimbau Menteri Luar Negeri Hillary Clinton untuk memberikan selamat kepada Marty Muliana Natalegawa atas posisi barunya, secepatnya," tulis laporan tersebut. (ren)
• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

free comment,but not spam :)